Take a fresh look at your lifestyle.

Soal Yerusalem Diangap Ada Gejolak Politik Gedung Putih

0
Soal Yerusalem Diangap Ada Gejolak Politik Gedung Putih

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaiki Air Force One menuju KTT APEC di Danang, Vietnam pada tanggal 11 November 2017 (Reuters / Jonathan Ernst)

Beirut – Anggota parlemen Libanon, Gazi Alridi mengatakan keputusan Donald Trump untuk memindahkan kedutaan Amerika Serikat ke Yerusalem sama sekali tidak terduga. Ia menyebutnya kebijakan tersebut berakar pada gejolak politik internal Gedung Putih.

Menurut politisi Lebanon, Trump berulang kali mengulangi niatnya untuk memindahkan kedutaan Amerika Serikat ke Yerusalem selama kampanye kepresidenannya. Trump mengatakan bahwa posisinya pada prinsipnya tidak berubah, dan hal itu akan dilakukan bila waktunya tepat.

“Trump  mengulangi kata-kata Pejabat Israel, kata-kata Netanyahu dan berbagai perwakilan kementerian dan dinas keamanan Israel. Semua Politisi Israel menyerukan untuk mendukung keputusan Amerika Serikat, yang seharusnya memperkuat posisi Israel,” kata anggota parlemen.

Menurut Alridi, waktu Trump bisa jadi upaya untuk mengalihkan perhatian dari kontroversi di Gedung Putih.

“Di Gedung Putih ada tekanan kuat pada Donald Trump, terutama setelah semua skandal seputar pemerintahan dan kebijakannya,” kata Alridi kepada Sputnik.

“Saat ini, ia berada dalam posisi yang sulit,” tambahnya.

“Langkah yang ia buat ini mungkin menjadi catatan sejarah Gedung Putih karena dibuat dengan dukungan lobi Israel di Amerika Serikat,” jelas Alridi.

Lebih lanjut Alridi mengatakan, keputusan tersebut hanya akan menimbulkan ketegangan dan menimbulkan ancaman pertumpahan darah yang sangat besar.

“Resistensi orang-orang Palestina akan terus berlanjut. Kehendak orang-orang Palestina belum dipecahkan sejak 1948. Keputusan Trump hanyalah satu alasan lagi bagi rakyat Palestina untuk terus berjuang,” kata Alridi.

“Ini adalah fakta yang diketahui bahwa Presiden Palestina Presiden Mahmoud Abbas telah beberapa kali diminta untuk berhenti menjadikan Yerusalem sebagai imbalan atas kembalinya pengungsi Palestina. Namun ia menolak tawaran tersebut, mengklaim bahwa tidak ada orang Palestina yang akan menyetujuinya,” ingat Alridi.

TAGS : Yerusalem Amerika Serikat Israel Palestina

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25965/Soal-Yerusalem-Diangap-Ada-Gejolak-Politik-Gedung-Putih/

Leave A Reply

Your email address will not be published.